Kisah setahun lalu pict by Jessy Timko – Dambo
|
Begitu banyak yang berubah. Aku bahkan tak pernah membayangkan akan seperti ini jadinya. Lagi.. dan lagi.
Apa Kamu tau, bahwa terkadang aku mengalah agar kamu tetap nyaman berada di sisiku. Lalu di sela-sela perdebatan kita memenangkan ego masing-masing, apa pernah kamu terpikir bahwa kadang aku sengaja diam dan melupakan egoku hanya agar kamu tetap mau bercerita kepadaku? Tentang segala hal. Apapun itu. Bahkan hal yang mungkin melukaiku.
Ah iya, kamu pasti tidak sempat memikirkan apapun kecuali tentang dirimu sendiri.
Bukan, ini bukan salahmu. Ini juga bukan kesalahanku. Kita hanya sedang saling peduli mungkin. Hingga begitu bingung harus melakukan apa agar tidak saling menyakiti.
Sebut saja aku yang egois, karena tidak ingin kamu dicintai siapapun selain aku dan Tuhan kita. sementara aku dengan bebasnya bersahabat dan dekat dengan yang lain. Meski kadang berlebihan, tapi nyatanya caraku sama sekali tidak mengabaikanmu, bukan? tak sadarkah kau begitu aku istimewakan?
Lalu jika bukan egois, apakah aku seorang lelaki payah yang tidak bisa menjaga perasaanmu? Membuat kamu marah lebih tepatnya?
Yaah ternyata ini hanya tentangku. Lagi-lagi kebesaran hatiku mampu memenangkan kamu di segala kemungkinan. Di segala perdebatan. Dengan harapan, semoga saja caraku mampu membuat Tuhan kita melihat, bahwa aku mengalah demi kamu. Kamu mungkin bahagia sekarang. Tanpa ada aku lagi yang mengganggu hari-harimu.
Oh ya, selamat datang Mei, bulan dimana harusnya cinta direngkuh. Masihkah kau ingat kisah setahun lalu “Gerimis sore di Unhas, Pakarena 5 dan juga kamu” ?
Tenang saja, cerita itu takkan kuhapus dari catatan perjalananku.
Tenang saja, cerita itu takkan kuhapus dari catatan perjalananku.
Makassar, 04 mei 2015