Sejujurnya aku tak tega!

Astagfirullah, betapa kejamnya aku, beberapa detik yang lalu aku menghardik seseorang yang datang ~aku memutuskan harapannya.

Kemana hatimu? Kemana perasaanku?

Coba bayangkan, bagaimana rasanya jadi dia.

Maafkan aku, tolong maafkan. Aku sungguh menyesal.

Aku hanya berusaha sedikit tegas dengan membuat kamu menaati aturan.

Sejujurnya aku tak tega!

sek. ba’da magrib, 04 Desember 2015

Apa komentar kamu?