Kelabu

“Bukan aku.
tidak.., ini.. ini salahku…”

kenapa kau baru menyadarinya sekarang?
kau hanya duduk di sana menyalahkan dirimu sendiri, dan terus mengulanginya,
tapi menyalahkan dirimu sendiri tidak akan mengubah apa-apa.
kau tidak mencoba untuk berubah, ini semua salahmu.
itu sudah jelas, ‘kan?
salah siapa semuanya berakhir seperti ini?
kebetulan? kecelakaan? takdir?
tidak ada yang namanya kebetulan.
ini hanyalah sekadar kombinasi antar satu situasi dengan situasi yang lainnya.
dan siapa yang menciptakan situasi-situasi tersebut?
siapa yah?
itu adalah kau.
seluruh kerugian di dunia ini berasal dari ketidak berdayaan seseorang.
dia benar bukan? semua ini dimulai karena pandanganmu yang bodoh terhadap dunia.
kau itu bodoh, dan perasaan telah menipumu.
ini semua karena kau.
‘lebih baik terluka daripada melukai orang lain’, katamu.
pantas saja kau sampai seperti ini.
andai saja kau kuat saat itu.
 

sekali lagi kau gagal memilih, sehingga… hal ini.. terjadi…
kau lihat, ini jalan yang kau pilih. inilah masa depan yang kau pilih.
kenapa kau menangis? kenapa kau sedih?
kau memilih untuk dilukai daripada melukai orang lain, bukan?
kau baik dan mengagumkan.
tapi saat kau memilih keduanya,
kau sebenarnya mengabaikan keduanya.
andai saja kau tidak mengakuinya, tidak akan seperti ini.
 

masihkah kau ingin menjadi orang yang dilukai? 

Bukan aku.. bukan aku yang salah!
yang salah… adalah dunia ini!


Tinggalkan komentar